31 Jan 2013

Keramaian Pemilu KM ITS

Kabinet Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ITS Transformation memberi jalan bagi kepemimpinan baru setelah satu tahun. Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) hadir kembali di ITS. Para calon presiden BEM ITS berikutnya telah ditetapkan, begitu pula dengan para calon anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) berikutnya.



Kampus ITS, ITS Online - Sebenarnya, adanya tiga orang calon yang mewarnai Pemilu ITS patut dijadikan hal yang menarik. Sebab, hal itu menjadi bukti bahwa semangat mahasiswa ITS untuk memimpin serta memperbaharui lebih besar. Namun, ternyata Keluarga Mahasiswa (KM) ITS tidak sependapat dengan pembawaan hal baru tersebut. Sesuatu yang baru, justru seolah tidak banyak tanggapan. Sehingga, marilah kita tengok sejenak, bagaimana sebenarnya Pemilu ITS dijalankan kali ini? Apakah benar ada yang baru?

Menurut Restu Abdul Wakhid, Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum (KPU) ITS 2012, secara teknis pelaksanaan Pemilu tidak ada yang berubah. Sebab, Pemilu yang diselenggarakan oleh KM ITS memang berdasarkan pada undang-undang yang ada. Sehingga memang telah ditentukan sejak beberapa tahun yang lalu.

Yang berbeda, lanjutnya, hanyalah calonnya yang terdiri dari lebih banyak mahasiswa, baik calon presiden BEM maupun DPM. Yakni, dengan jumlah masing-masing tiga dan 21 orang. Hal itu membuat Pemilu kali ini lebih berwarna.

Lebih berwarna ini tidak hanya berpengaruh pada para mahasiswa yang mendukung calon tersebut, namun juga dalam tubuh internal KPU dan Panitia Pemilihan Umum (PPU) sendiri. Dengan lebih banyak calon, maka tantangannya akan semakin besar. Apalagi dengan fakta bahwa jumlah KPU hanya 11 orang. Tak ayal, hal tersebut membuat KPU kewalahan dalam mengkoordinir semuanya dalam waktu yang dituntut singkat.

Sementara itu, Pemilu presiden BEM kali ini tampak dekat dengan beberapa isu. Misalnya saja, terkait pemikiran yang berbeda dari setiap calon pemimpin. Ada pula isu mengenai dua calon yang berasal dari jurusan yang sama.

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ini mengatakan bahwa bagaimanapun isu yang beredar di khalayak mahasiswa, KPU tetap netral. Ia menegaskan bahwa KPU menganggap adanya tiga calon tersebut membawa model kepemimpinan dan ide yang berbeda-beda untuk KM ITS. Apalagi memang pada dasarnya basic dari tiga orang calon tersebut memang benar-benar berbeda.

Tak ayal, mahasiswa angkatan 2009 ini berani menyebut bahwa Pemilu kali ini lebih ramai jika dibandingkan dengan tahun kemarin. Sebab, basic massa dari tiga orang capres BEM tersebut sangat berbeda. Sehingga pendukung para calon tersebut tidak terpusat pada lingkup jurusannya. Ia juga mengakui, dalam pewacanaan, Pemilu kali ini disinyalir lebih baik ketimbang tahun lalu. Lantaran lebih banyak umbul-umbul dan poster yang dipasang di seantero kampus ITS.

Dari segi kampanye, tampaknya Pemilu kali ini dapat dinilai kurang fenomenal. Seperti yang diungkapkan oleh Ir Indrajaya Gerianto MSc dalam gelaran diskusi panel sekaligus kampanye terakhir capres BEM. Ia menyayangkan dari 17.000 mahasiswa ITS yang ada di kampus saat ini tidak sampai sepertiganya ada di tempat kampanye untuk menyaksikan calon pemimpin tertingginya berorasi. 

Menurutnya, itu tanda bahwa mahasiswa mulai merasa tidak memiliki organisasinya sendiri, yakni BEM ITS. Akankah hal tersebut berpengaruh pada jumlah partisipan pencoblos yang ikut?

Tahun lalu, pemilih yang sah hanya 47 persen. Padahal Pemilu tersebut melibatkan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) sebelum angkatan 2010. Berbicara tentang target KPU terkait jumlah pencoblos, Restu tidak berani muluk-muluk. Ia mengaku, awalnya target yang ia tetapkan adalah 60 persen. Namun, dengan keadaan yang kini sedang bergulir, ia hanya berharap prosentase tersebut tidak turun. Minimal bisa naik menjadi 48 persen.

Di sisi lain, tuntutan adanya kecurangan pun tampaknya akan terjadi lagi. Senin (3/11), pada saat hari pertama digelarnya Pemilu, terdapat SMS gelap yang beredar di kalangan mahasiswa untuk mendukung salah satu calon. Tentu saja, permasalahan yang akan muncul sepatutnya disikapi oleh KPU dengan bijaksana.

Tidak Mulai dari Kilometer Nol
Berbicara tentang keadaan BEM ITS saat ini, Presiden BEM ITS, Imron Gozali mengatakan BEM ITS saat ini sudah memulai rintisan transformasi KM ITS. Yakni, meliputi mindset, struktural, dan kultural ormawa KM ITS nantinya diarahkan kepada kontribusi eksternal, bukan hanya memenuhi kepuasan internal. BEM ITS kali ini mendesain kepengurusan yang singkat berkualitas meskipun pada akhirnya karena kondisi KM ITS memaksa kabinet Transformation masih berjuang di masa perpanjangan.

Tidak hanya itu, kepengurusan selanjutnya juga ditinggali sebuah amanah berupa rintisan transformasi itu sendiri. Masing-masing bidang yang ada dalam Kabinet Transformation sudah melakukan evaluasi dan rencana strategis ke depan melalui rapat kerja (raker) ormawa. Hasil-hasil raker ormawa tersebut, menurut Imron, perlu dikawal jika KM ITS mau berubah.

Ia pun berharap kepengurusan selanjutnya benar-benar akan menormalkan periode kepengurusan agar KM ITS bisa stabil kembali. Tidak hanya itu, presiden BEM ITS selanjutnya harus bisa menyesuaikan dengan kondisi KM ITS yang sudah running. Yang menurut Imron, persis dengan masa awal kepengurusannya terdahulu.

Harapannya, apa yang sudah dibangun silahkan untuk dilanjutkan. Bukan memulai lagi dari kilometer nol. Pun jika ada inovasi, maka ia ingin inovasi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, bukan asal inovasi saja tapi dilakukan sesuka hatinya. Mari memilih pemimpin kita dengan cerdas, tanpa menjadi Golongan Putih! VIVAT!

28 Jan 2013

EC-ITS 1.0, Karya ITS untuk Indonesia

K
arya fenomenal kembali lahir dari tangan-tangan kreatif sivitas akademika ITS. Sebuah mobil listrik jenis 4-Seater Electric City Car secara resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA, Sabtu (26/1). Tak hanya itu, mantan rektor ITS ini juga diberi kepercayaan untuk memberikan nama terhadap mobil listrik yang menjadi ikon baru kampus perjuangan.

Rektorat ITS, - Nuh menjelaskan lahirnya EC-ITS 1.0 ini menjadi awal yang bagus untuk perkembangan mobil listrik di Indonesia. Pasalnya, saat ini pemerintah sedang mengembangkan proyek mobil listrik nasional (Molinas) yang digawangi oleh lima perguruan tinggi nasional. Mereka adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).


Istilah EC-ITS 1.0 sendiri diambil dari filosofi mobil listrik itu sendiri. Kata EC yang dibaca easy memiliki makna bahwa membuat mobil listrik itu mudah jika kita mau. Sedangkan kata ITS 1.0 mengartikan bahwa mobil listrik ini karya anak ITS versi pertama.

Nuh turut berpesan agar ITS tidak hanya melakukan penelitian untuk mengembangkan mobil ini saja. Namun, pemberian edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan. ''Jika masyarakat dan kampus mampu bersinergi, bangsa Indonesia pasti bisa maju,'' tuturnya.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA mengatakan munculnya mobil listrik ini juga menjadi bukti bahwa insinyur-insinyur muda Indonesia sangat berkualitas. Mereka hanya perlu diberi kesempatan lebih untuk menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya. ''Saya percaya insinyur muda mampu memajukan bangsa,'' ujar dosen Jurusan Teknik Mesin tersebut.

Untuk komponen utama dari EC-ITS 1.0 sendiri hampir seluruhnya buatan anak ITS. Mulai dari sistem penggerak, platform, body design, hingga sistem kontrol. Hanya baterai dan motor saja yang terpaksa harus beli karena penelitian yang dilakukan masih belum selesai. ''Nantinya seluruh komponen mobil ini murni dari ITS,'' jelas Dr Muhammad Nur Yuniarto, dosen pembimbing proyek EC-ITS 1.0.

Namun, untuk daya dari mobil listrik ini, Nur menjelaskan baru dapat menampung lima kilowatt per jam . Sehingga, kecepatan maksimum yang dapat dicapai hanya sekitar 40 kilometer per jam. ''Kami akan terus mengembangkan mobil ini hingga nantinya mampu mencapai kecepatan 80 kilometer per jam,'' tutur dosen jurusan Teknik Mesin ITS tersebut.

Meskipun secara fundamental mobil listrik sudah sangat baik, alumnus Jurusan Teknik Mesin ITS ini tidak menyarankan melakukan test drive di jalan umum. Pasalnya, masih banyak kekurangan dan kelemahan yang perlu disempurnakan hingga nantinya layak untuk digunakan secara massal. ''Yang paling penting, unsur safety harus diprioritaskan,'' ujarnya. (ITS Online)





"Kapankah Mahasiswa D3 Teknik Elektro memberi kontribusi untuk Indonesia?? KITA BUKTIKAN !!!!"

Mentoring Cup 2012

Badan Pelaksana Mentoring Jama'ah Masjid Manarul Ilmi (BPM-JMMI) kembali menyelanggarakan Mentoring Cup 2012, Ahad (25/11). Acara ini diikuti oleh 16 jurusan yang melakukan mentoring semester gasal. Tak ketinggalan Mahasiswa D3 Teknik Elektro (D3tektro), yang turut serta ikut dalam Mentoring Cup ini



kegiatan ini dilaksanakan sebagai sarana pembinaan iman dan takwa. Selain juga untuk memupuk ukhuwah islamiyah dan kompetisi dari berbagai jurusan yang mengikuti mentoring pada semester gasal. Kegiatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun ini melombakan berbagai jenis kompetisi untuk mahasiswa. Ada kompetisi futsal (putra), esai, poster dakwah, majalah dinding (mading), video dakwah, dan lomba memasak (putri).



Kompetisi Futsal (putra) menjadi ajang bergengsi setiap mentoring cup. Untuk Tim Futsal dari D3tektro yang di turunkan pada Mentoring Cup tahun ini adalah Danang, Wildan, Ginayan, Ryandika, Teguh Bahaduri, Hamdan, Naufa, Fahmi, Mukti. 


Setelah melalui persaingan ketat dari 16 jurusan di ITS, jurusan D3 teknik Elektro Bertemu jurusan Teknik Industri  di babak final. Dan hasilnya untuk Tahun ini D3Tektro hanya bisa menempati posisi Runner-up Kompetisi Futsal (putra) 

Sedangkan untuk Perlombaan lainnya, Arinda Sandika dari D3 Teknik Elektro berhasil menjadi Juara 1 pada perlombaan esai. Sungguh hasil yang baik. Tapi tidak boleh puas dengan apa yang di raih. "Diharapkan untuk tetap mempertahankan dan menambah dari hasil apa yang di raih pada tahun Ini."




23 Jan 2013

Workshop IRO, Fasilitasi 5 Kota

P

 rogram Studi D3 Teknik Elektro (D3Tektro) menjadi tuan rumah workshop dan kompetisi Indonesian Robotic Olympiad (IRO) 2013. Tak hanya untuk wilayah Surabaya, D3Tektro ITS pun menjadi tuan rumah untuk empat regional lainnya, yaitu Trenggalek, Jember, Madura, dan Malang.

Gedung D3Tektro - IRO adalah kompetisi robot internasional bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Agenda tahunan ini akan berlangsung pada Februari 2013 mendatang. Meski begitu, D3Tektro telah dipercaya untuk menyelenggarakan workshop bagi lima region tersebut, Sabtu (3/11).

''Kami mahasiswa bekerjasama dengan Robokids dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sebagai fasilitator untuk beberapa regional,'' tutur Prayudha Dewantara, ketua panitia Workshop IRO 2013. Sementara itu, dukungan dana, konsep olimpiade, dan lainnya ditentukan oleh Robokids dan Kemdikbud.

Sedangkan workshop kali ini diikuti oleh 154 tim yang masing-masing terdiri dari dua orang peserta. Tak hanya materi seminar, peserta pun dibimbing dalam simulasi pembangunan (building) dan pemrograman robot lego yang akan dikompetisikan dalam IRO 2013.

''Trainer dalam workshop ini adalah 30 orang mahasiswa D3Tektro angkatan 2011 dan 2012," Prayudha menambahkan. Agar efisien, workshop pun dibagi menjadi dua sesi dengan beberapa kelompok besar dalam simulasi building dan pemrograman robot lego. (set/esy - ITS Online

22 Jan 2013

IKOMA Care

Kursus bahasa Inggris sekarang memang mahal, terlebih Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan wajib saat melamar kerja ataupun kelulusan sekolah. Sementara itu di UPT Pusat Bahasa dan Budaya ITS, ada kesempa tan menarik bagi mahasiswa ITS yang ingin  mengikuti kursus TOEFL Preparation dan kursus bahasa asing lain non Inggris secara serta kursus belajar bahasa Inggris tanpa dipungut biaya. Ada program kursus gratis bernama IKOMA CARE yang sudah dijalankan sejak November 2010.

Adapun Beberapa Persyaratannya ialah :

Kepada mahasiswa ITS D3 Semester 4, LJ Tahun Persiapan 5 & 6, dan S1 Tahun Ketiga (semester 5 dan 6),
1. 1 Lembar fotokopi KTM & KRSM
2. Bukti kegiatan di tahun kedua ( Bridging & SAR & kursus reguler UPT )
Silahkan daftar ke UPT Bahasa (CLC), telp 031-5990322 email: bahasa@its.ac.id
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan datang ke UPT Pusat Bahasa dan Budaya atau hubungi di telp 031 5930322 / 0856 3232 6838

Komunikasi Laser Ke Bulan

Generasi komunikasi jarak jauh laser yang akan segera menjadi kenyataan. Para peneliti di NASA baru saja menyelesaikan demonstrasi pertama dari teknologi dengan berseri-seri gambar Mona Lisa ke Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO), saat ini mengorbit di bulan.

20130120-011803.jpgLeonardo da Vinci sepertinya akan senang di dalam kubur atas karyanya melukis sosok Mona Lisa dengan senyumnya yang penuh misterius, sebab karyanya kini telah di gunakan oleh ilmuan NASA, setidaknya NASA berhasil mengirimkan gambar digital Mona Lisa dari bumi ke bulan pulang pergi menggunakan laser.

Sebagai bagian dari demonstrasi pertama komunikasi laser dengan satelit di bulan, para ilmuwan dengan NASA Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) mentransfer gambar Mona Lisa ke pesawat ruang angkasa dari Bumi.

Sinyal laser yang ditembakkan dari instalasi Next Generation Satellite Laser Ranging (NGSLR) di Goddard Space Flight Center, Greenbelt, Maryland ditangkap oleh Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA, yang mengorbit ke Bulan sejak tahun 2009 lalu, dalam jarak 384.400 km dari Bumi.

Ikon gambar Mona Lisa menempuh perjalanan hampir 240.000 mil dalam bentuk digital dari Next Generation Satellite Laser Ranging (NGSLR). Transmisi Digital Mona Lisa, pertama di dunia sukses di lakukan.

"Kami telah mencapai komunikasi laser satu arah pada jarak antar planet", klaim David Smith, peneliti utama di Massachusetts Institute of Technology.


Ia menambahkan, dalam waktu dekat, tipe komunikasi laser sederhana ini kemungkinan dapat difungsikan sebagai cadangan untuk komunikasi radio yang digunakan satelit. "Di masa yang akan datang, ini memungkinkan komunikasi di tingkat data yang lebih tinggi ketimbang yang disediakan oleh penghubung radio saat ini," pungkasnya. 

Jaringan Internet melalui Kabel Listrik

Jaringan Internet melalui Kabel Listrik atau Broadband over Power Line (BPL) - Jauh sebelum kabel telepon tetap (fixed line), kabel listrik (power line) telah lebih dulu mengalir ke rumah-rumah dan gedung-gedung perkantoran. Namun, justru kabel telepon tetap yang terlebih dulu digunakan sebagai jalan masuk koneksi internet (last mile) ke perumahan dan perkantoran.

Padahal dengan memanfaatkan kabel listrik sebagai last mile, tentulah penetrasi internet berpita lebar (broadband) akan jauh lebih efektif dan merata. Dengan teknologi Broadband over Power Line (BPL), siapapun tinggal mencolokkan PC ke sembarang stop kontak (electrical outlet), dan secara instan dapat segera menikmati internet berkecepatan tinggi . Dengan menggabungkan prinsip-prinsip teknologi radio, wireless networking dan modem, para pengembang bisa menciptakan cara untuk mengirimkan data melalui kabel listrik ke perumahan dan perkantoran dengan kecepatan berkisar antara 500 Kbps hingga 3 Mbps (setara dengan kecepatan DSL).

Dengan sedikit modifikasi pada kabel listrik, pengembang BPL bisa bekerja sama dengan perusahaan penyedia listrik dan ISP (Internet Service Provider) untuk mewujudkan koneksi broadband kepada setiap pelanggan. Pada titik ini, usulan untuk menjadikan kabel listrik sebagai last mile menawarkan dua jenis layanan, yaitu:
- menghubungkan perangkat-perangkat listrik didalam rumah atau kantor.
- akses BPL akan membawa koneksi broadband menggunakan kabel, dan memungkinkan perusahaan penyedia listrik untuk mengontrol sistem listrik didalam rumah atau kantor.

Transmisi data berkecepatan tinggi menggunakan kabel listrik, memunculkan potensi untuk menghubungkan semua perangkat listrik yang tercolok atau terhubung didalam rumah. Bayangkan jika perangkat-perangkat listrik dirumah anda memiliki fasilitas auto power atau timer, seperti alarm rumah, sakelar lampu, mesin pembuat kopi atau bahkan mesin cuci bisa berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah koneksi internet berkecepatan tinggi. Pagi hari akan terlihat benar-benar berbeda.



Metode Lawas

Biasanya, ISP-ISP besar menyediakan jalur serat optik dari perusahaan telekomunikasi untuk membawa data dari dan ke internet, atau mungkin ke media lain (telepon, DSL atau TV kabel) kerumah anda.

Gagasan untuk menggunakan kabel listrik AC (alternating current, arus bolak-balik) untuk mentransfer data sendiri bukanlah hal baru. Dengan membundel energi radio-frequency (RF) pada jalur yang sama dengan arus listrik, data dapat ditransmisikan tanpa perlu menggunakan jalur data terpisah. Hal ini bisa terjadi karena arus listrik dan getaran RF memiliki frekuensi yang berbeda. Keduanya tidak saling menginterferensi.

Perusahaan penyedia listrik telah menggunakan teknologi ini selama bertahun-tahun untuk memonitor kinerja sistem tenaga listrik, dikenal dengan SCADA. Saat ini bahkan telah ada solusi jaringan yang mentransfer data menggunakan kabel listrik untuk perumahan dan perkantoran.

Para pengembang teknologi BPL bekerja sama dengan perusahaan penyediaan listrik di AS tengah bekerja untuk mewujudkan BPL ini. Terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk mengatasi rintangan yang muncul ketika mentransmisi data melalui kabel listrik.

Menghindari Interferensi

Seperti perusahaan telekomunikasi, perusahaan penyedia listrik juga memiliki kabel yang terbentang di seluruh dunia. Perbedaannya, perusahaan listrik memiliki jaringan kabel listrik yang menjangkau lebih banyak tempat ketimbang serat optik yang dimiliki perusahaan telekomunikasi. Kenyataan ini jelas menjadikan kabel listrik sebagai kendaraan yang paling berpotensi untuk menyediakan koneksi internet ke tempat-tempat yang belum terjangkau oleh kabel serat optik.

Kabel merupakan salah satu komponen dari jaringan yang dimiliki pleh perusahaan penyedia listrik. Selain kabel, jaringan listrik menggunakan generator, stasiun kecil atau gardu, transformer atau trafo dan perangkat penyambung lainnya untuk membawa listrik dari pembangkit listrik menuju rumah atau kantor.

Ketika listrik meninggalkan pembangkit, dia bergerak menuju gardu, baru kemudian disitribusikan ke kabel-kabel transmisi bertegangan tinggi. Ketika digunakan untuk mentransmisi koneksi broadband, kabel bertegangan tinggi inilah yang menjadi penghalang pertama. Listrik yang mengalir pada kabel transmisi ini dapat bertegangan tinggi sekitar 150 kV atau bahkan bertegangan ekstra tinggi diatas 500 kV. Besarnya tegangan ini sangat tidak cocok untuk mentransmisi data.

Seperti telah dijelaskan diatas, arus listrik dan RF menggunakan frekuensi yang berbeda. Agar data dapat ditransmisikan secara jernih dari satu titik ke titik lainnya, maka dibutuhkan jalur yang mendukung spektrum radio untuk bergetar tanpa terinterferensi oleh sumber lain. Ratusan ribu volt listrik tersebut tidak bergetar di frekuensi yang tetap. Arus listrik dalam jumlah tersebut melibas semua spektrum, dan bila bergerak di spektrum yang digunkan RF, dapat dipastikan sinyal transmisi data akan drop atau bahkan hancur berantakan.

BPL mem-bypass masalah ini dengan menghindari penggunaan bersama kabel bertegangan tinggi. Sistem ini menurunkan tegangan data menjadi 7200 volt, atau sama dengan tegangan listrik yang dialirkan pada kebel bertegangan menengah.

semoga bermanfaat,

About Us




D3TEKTRO merupakan kepanjangan dari D3 Teknik Elektro. Merupakan program studi (prodi) dari Jurusan Teknik Elektro ITS.

Program Diploma III Teknik Elektro ini dikembangkan mengingat kebutuhan tenaga kerja menengah yang terampil pada industri khususnya pada proses otomasi menggunakan komputer dan pelayanan kelistrikan di industri.

Mata kuliah keahlian dan praktikum yang diberikan seperti : sensor dan tranducer, komunikasi data, teknik interfacing, Programmable Logic Controller, Robotika, Jaringan Komputer, Rancangan Komputer digital, dan Sistem Informasi Manajemen.

TUJUAN :
Mencetak tenaga ahli yang trampil serta bertanggung jawab guna mengisi kekosongan SDM ditingkat menengah khususnya untuk bidang keahlian Teknik Komputer Kontrol dan Elektronika Industri

Mencetak tenaga ahli yang dinamis dan kreatif guna mempercepat proses alih teknologi
Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan berikut:
1. Mampu menerapkan keahliannya untuk menunjang industri
2. Mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEK
3. Mampu mengembangkan konsep berfikir dibidang keahliannya

LABORATORIUM

Laboratoium Elektronika Dasar
Laboratorium Komputer dan Kontrol
Laboratorium Elektronika Terapan
Laboratorium PLC
Hingga kini, D3 Teknik Elektro terbagi menadi tiga Prodi.
1. D3 Teknik Elektro Computer Control
2. D3 Teknik Elektro Industri Kerasama DISNAKER
3. D3 Teknik Elektro Kerjasama PLN

Bagaimana cara masuk dan belajar di D3TEKTRO?
Ikuti tes masuk D3 yang diadakan oleh ITS (beda dengan SNMPTN), materi materi yang diujikan ialah Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Selengkapnya, bisa dilihat di sini .

Contact Us



Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Elektro FTI-ITS
Ruang BB-305 Gedung D3 FTI-ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya - 60111
089677731420
d3tektro.fti.its@gmail.com

 





Mode Views: